Minggu, 25 Oktober 2009

Kenapa Pengen Waras?

Suatu kemajuan yang seorang Ryan untuk bangun jam 8 pagi dengan rasa puas tanpa sisa ngantuk walaupun tidur cepatnya dengan bantuan yang enggak bener, yaitu dengan alkohol … yups alkohol…

Semalam entah di rencanakan atau memang tanpa di sengaja teman-teman seperjuanganku (War-X) dateng ke Vagabond tempat yang bisa ku anggap rumah kedua ahahahahah….. Mungkin mereka memang menangkap pesan tersembunyi dari perubahan nama pada Facebook-ku (Ryan Pengen Waras), aku memang butuh bantuan. Tapi seperti yang mereka tau ,aku orang yang sulit untuk menyampaikan atau membicarakan masalah pribadiku karena memang sudah kebiasaanku untuk menelan dan menyimpan masalahku sendiri. Mereka tidak bertanya tentang masalahku, malah justru menceritakan proses kehidupan mereka hingga bisa seperti sekarang ini walaupun aku menjadi saksi dan menjadi sedikit bagian dari proses itu , di dalam hati aku berkata kalian hebat bisa terus maju dan menghadapi semua itu. Sedangkan aku, aku tetap seperti ini berjalan di tempat dan malah mengindar atau malah lari menjauh di saat mendapat masalah. Dari cerita mereka semalam aku mendapat “kunci” dari kemajuan yang mereka dapat; tekat, niat, ikhlas, tekun, tanggung jawab, tidak mudah menyerah, jujur, dan beberapa hal dari keunggulan mereka masing-masing, tapi yang pasti mereka percaya, percaya dengan diri sendiri, percaya dengan apa yang mereka jalani, dan yang terpenting percaya bahwa Yang Maha Kuasa tidak jauh darinya walaupun mereka sadar bukan umat yang sepenuhnya baik (permisi Dil, ku pakai kata-katamu). Kisah mereka menggetarkan hatiku bahkan sampai ke “Segel” itu.

Aku mau….. aku mau maju, aku mau berhasil,aku mau seperti teman-temanku walaupun ukuran keberhasilan untuk setiap orang berbeda-beda. Tapi yang pertama kubutuhkan yaitu semangat , aku pengen semangatku kembali seperti waktu jaman sekolah dulu. Semangat untuk maju demi masa depanku sendiri, aku enggak tau apa semangat itu bisa di kembalikan. Kelas 3 SD aku sudah terbiasa dengan kesendirianku, tinggal di tempat yang sepi dan hanya punya teman yang bisa di hitung dengan jari itupun pakai satu tangan saja menghitungnya. Jadi sebagian besar waktuku ku habiskan dengan maen game, ( jaman itu masih Nitendo ) sedikit banyak game mempengahruhiku dalam urusan belajar, untuk bagian positifnya dulu; bahasa Inggris ku bisa di bilang lumayan untuk ukuran anak kelas 3 SD, konsentrasiku tinggi, daya ingatku tajam; tapi yang negatifnya aku malas di sekolah, contohnya sebab aku terlalu percaya diri dengan daya ingatku yang membuat aku malas untuk sekedar mencatat, rasa penasaran ketika maen game terbawa ke sekolah membuat aku tidak konsentrasi dalam belajar…. Alhasil…. Aku tidak naik kelas. Untuk membentuk disiplinku,aku di titipkan di tempat sala seorang teman bapakku dan di pindah sekolahkan di SD Impres tapi kelas 6 sudah jadi SD Negri. Di sana aku di didik oleh teman-teman bapakku yang sebagian besar bisa di bilang preman (Imel mungkin masih inget nih rumah), aneh?enggak juga, di sana justru didikannya seperti di militer. Bangun tidur,pergi sekolah, pulang sekolah bebas sampai jam setengah 4,belajar sampai waktu shalat magrib, lalu makan sambil nunggu waktu shalat isya, ngulang pelajaran sekolah atau main ke rumah teman ( itupun kalau dapat ijin) sampai jam 10 lalu tidur, sementara yang mengawasiku malakukannya sambil minum-minum (ahahahah bener aneh). itu semua kujalani selama 1 tahun mungkin lebih dengan sedikit hiburan, gak ada TV gak ada game. Setelah kembali bersama ortu, aku kembali dengan game-ku (dah jaman SEGA nih) tapi aku bisa mengontrol jam mainku.

Mengingat jaman waktu sekolah, jadi ingat kata-kata mama waktu SMP aku pengen bolos (argh… sial kenapa air mata ini jadi keluar) ok… lanjut…. Mama bilang “Yang sekolah itu kamu jadi itu urusanmu, toh yang nyesal nanti kamu juga. Itu hidupmu jadi apapun yang kamu putuskan akibatnya ya kamu sendiri yang ngerasain, ada sebab ada akibat” (ingat Dil ceritaku ini?) dan ortu ngasih aku kebebasan dengan tanggung jawabku sendiri, aku menangkap pesan positif dari kalimat itu yang membuat aku hampir jarang bolos dan terus semangat untuk sekolah, tapi dari prinsip itu juga entah kenapa membuat aku kurang peduli dengan sekitarku. Tapi kelas 2 SMP teman-temanku bisa membuat aku mengurangi ke-egoisanku…….. War-X… entah di sebut genk, brotherhood, crew, tapi yang aku tau War-X (di ambil dari bahasa Kalimantan yang berarti monyet) memang seperti gerombolan monyet keras kepala tapi selalu siap membantu di saat sala seorang (eh.. seekor ya?) butuh bantuan (ahahahah jadi ingat kejadian boneka dan surat cinta berbagai bahasa (sry Lan jadi kebawa-bawa nih cerita heheheheh) ).Entah jadi apa aku seandainya tidak pernah ada War-X, mungkin aku hancur akibat narkoba dan miras terikut pengaruh dua orang saudara sepupuku yang sukurlah sekarang mereka sudah sadar dan berkeluarga; atau malah jadi orang yang “kuper” akibat terbiasa sendiri. Jadi harap maklum untuk orang-orang yang baru tau betapa berartinya saudara-saudara War-X ku ini (ok Dik? Ini bukan sekedar genk atau apalah, jadi maap klo waktu itu aku ikut campur ,toh kamu juga bagian dari War-X), jadi kalau ada masalah bicarakan dengan baik-baik dan jangan berlarut-larut terbawa emosi, mungkin ini sudah saatnya berhenti dalam hal ejek-ejekan nama ortu yang seharusnya kita hormati (Pesan ini untuk para War-X). Jadi hal ini juga yang menjelaskan kenapa aku lebih dekat dengan teman dari pada dengan keluarga.

Kelas 3 SMP, di sinilah kejadian “The Seal” terjadi. Sebenarnya aku memang gak pernah punya pacar sejak kelas 3 SMP sampai sekarang, meskipun banyak punya teman akrab cewek ,tapi yah itu kan sekedar teman ……. . Aku juga uda berusaha kok nyari pacar, tapi tetap gak dapat juga (T_T poor me). Hampir dari semua cewek yang ku suka lebih milih jadi teman atau nganggap aku sebagai kakak bahkan ada yang langsung gak mau bicara lagi ama aku setelah tau aku suka dia (Tragis ………. Hahaha LOL). Mungkin ini akibat dari janjiku ama nyokap, yaitu “Aku gak boleh pacaran sampai aku kerja atau punya penghasilan sendiri”, sebenarnya waktu itu (kelas 3 SMP) aku uda punya pacar (big mistake!!!), parahnya lagi waktu itu bulan puasa. Padahal itu janji sambil bercanda, tapi mungkin nyokap menganggap itu serius dan ada malaikat yang dengar kata-kataku itu. Untuk masa SMA… aku gak tau… benar-benar suram sampai-sampai aku hampir gak ingat kejadian-kejadian di SMA, skip begitu aja.

Sekarang muncul lagi tekatku untuk menghancurkan SEAL ini, soalnya emang saat ini ada seseorang yang kukagumi yang selalu memberikan senyumnya dan mau membagi kisahnya walau sedikit yang terkadang membuat napasku sesak saat memandangnya (thx to Miss.M for your smile). Tapi aku yakin aku gak akan menyampaikan isi hatiku, karna aku takut justru jadi canggung dan malah kehilangan senyum itu. Belum lagi tuntutan dari ortu yang berharap aku cepat lulus kuliah dan ortu mendesak supaya aku kerja (klo yang satu ini aku sering jawab ke ortu: "Aku mau kerja tapi kerjaan yang gak mau sama aku") bikin kepalaku rasanya mau meledak. Mungkin orang-orang yang di sekitarku ngeliat aku happy-happy aja tapi sebenarnya aku bener-bener pusing. Yah aku berharap ortu bisa mengerti aku, tapi apa daya mereka cuma liat aku hari-hari cuma pergi jalan ke warnet gak ada aktifitas apa-apa. Padahal aku juga ke warnet mau ngilangin pusingku ini, taukah mereka bagaimana perasaanku? (tapi memang bagian dari kecanduan internet and game juga).Aku benar-benar ingin menyesaikan semua masalah yang pernah aku tinggalkan, dan aku berharap aku siap dengan semua tanggung jawab yang diberikan oleh orang-orang di sekitarku (thx Dil ceritamu semalam bisa membuka “mataku”). Tapi ini semua enggak mungkin aku jalanin sendiri, aku butuh dukungan kalian kawan, aku butuh semangat kalian, aku butuh kalian untuk mengingatkan aku. Sampaikan apa yang ingin kalian sampaikan kawan…. Insya’allah aku siap….

Bagi teman-teman yang pernah bantu aku cari kerja, urusan kuliah, atau urusan apapun aku benar-benar berhutang pada kalian (yang jelas bukan duit sebab aku pengangguran, pasti bakal sulit nagihnya (sorry Bos aku cuma nganggap kerjaan yang kau berikan keisengan, tapi toh aku ngerjakannya dengan tanggung jawab kan?)) aku hanya bisa bilang “Terima Kasih !!!” dan bagi kalian yang merasa tersindir dengan ceritaku tadi maupun yang marah harap maklum sebab aku orang tolol yang berusaha menceritakan sesuatu yang sulit aku bicarakan langsung. Untuk teman-teman yang merasa ku kecewakan, bukannya aku nggak ingat kebaikan yang kalian berikan malah sebenarnya aku malu karna sekali lagi aku katakan “orang tolol” ini nggak bisa berbuat apa-apa bahkan hanya untuk menepati janji. Aku hanya bisa bilang “ Sorry Friends…………..”

Dari semua yang kutuliskan tanpa ku edit ulang walau ada sedikit copy paste dari blog lamaku jadi ini spontanitasku agar kalian mengerti keadaanku dan lebih mengenal aku. Bantu aku untuk sadar dan kembali waras kawan………………

0 komentar:


Ryan War-X © 2008. Free Blogspot Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute